Senin, 24 Januari 2011

1. PERKEMBANGAN PENCACAHAN BOTOL DI PT. COCA-COLA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Di Era globalisasi pada saat ini perkembangan ilmu dan teknologi sangat pesat khususnya di bidang industri, dimana industri merupakan salah satu aspek yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan.
PT. Coca-Cola Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia.
Di Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat, mulai dari warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan.


1.2 Maksud Dan Tujuan
Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu Tugas Besar mata kuliah Konsep Teknologi, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperkenalkan salah satu bentuk perkembangan teknologi yang digunakan dalam bidang industri.

1.3 Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan yang ada dalam bidang ini maka ruang lingkup makalah ini dibatasi hanya pada penerapan perkembangan ilmu dan teknologi pada bidang industri (sistem pengisian dan pencacahan).



1.4 Metoda Pengumpulan Data
Dalam penyusunan makalah ini menggunakan metoda deskripsi, yaitu metoda yang menggambarkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data, mengelola dan menyusunnya.
Untuk teknik pengumpulan data adalah Studi Pustaka, yaitu mengumpulkan data dengan cara mencari literatur yang berhubungan dengan objek masalah yang dibahas.

1.5 Sistematika Penulisan
Penyusunan makalah ini terbagi atas lima bab. Pembicaraan dimulai dengan pendahuluan sebagai bab pertama yang memuat dasar-dasar latar belakang, maksud dan tujuan yang hendak dicapai, batasan masalah, metode pengumpulan data, sistematika penulisan. Selanjutnya pada bab kedua menjelaskan ilmu dan teknologi dan model, dimana pada ilmu dan teknologi meliputi definisi teknologi, terapan ilmu dan teknologi, perkembangan ilmu dan teknologi, sedangkan pada model meliputi bentuk model, kegunaan model dan pembentukan model. Pada bab ketiga dikemukakan tentang penerapan teknologi di PT. Coca-Cola Indonesia yang meliputi sejarah PT. Coca-Cola Indonesia dan penerapan teknologi di industri PT. Coca-Cola Indonesia berdasarkan fenomena dialektika. Pada keempat dikemukan pembahasan tentang perkembangan teknologi di PT. Coca-Cola Indonesia yang mencakup terapan teknologi, terapan teknologi baik dan terapan teknologi lebih baik dan perangkat pendukung konsepsi teknologi. Pada bab kelima, yaitu bab terakhir dari makalah ini merupakan simpulan dari hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dan saran.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Ilmu Dan Teknologi
2.1.1 Definisi Teknologi
Teknologi berasal dari 2 kata, yakni Teckne dan Logos. Teckne adalah (seni) keterampilan atau cara, sedangkan Logos adalah pengetahuan.
Secara harfiah, Teknologi dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang cara.
Sedangkan secara umum, teknologi didefinisikan sebagai penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan atau keterampilan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang.

2.1.2 Terapan Ilmu Dan Teknologi
Kehidupan kemanusiaan sehari-hari pada dasarnya adalah terapan ilmu dan teknologi, baik yang dikembangkan secara sadar maupun tidak. Terapan ilmu dan teknologi adalah upaya untuk melakukan perubahan sesuatu dari suatu keadaan ke keadaan lain (baik perubahan gerak, materi, energi, kehidupan maupun kemanusiaan).
Berdasarkan definisi tersebut, maka penerapan ilmu dan teknologi pada dasarnya adalah menerapkan kemampuan rekayasa kealam untuk membawa suatu keadaan (berupa materi, energi, gerak dan kemanusiaan secara terpadu) ke keadaan lain yang lebih berdayaguna dan bermanfaat bagi kemanusiaan.

2.1.3 Perkembangan Ilmu Dan Teknologi
Dalam proses perkembangan ilmu dan teknologi sepanjang sejarah kehidupan kemanusiaan ditunjukkan adanya fenomena dialektik.
Penyelesaian suatu persoalan dengan teknologi akan selalu membawa bibit persoalan baru yang pada suatu waktu pasti akan menjadi persoalan utama yang membutuhkan suatu penyelesaian yang biasanya dilakukan dengan teknologi yang setingkat lebih tinggi. Persoalan ini akan terjadi secara terus-menerus.


Bagan Perkembangan Ilmu Dan Teknologi

2.2 Model
Dalam istilah teknologi, model adalah representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana sehingga lebih jelas dan mudah dikerjakan.

2.2.1 Bentuk Model
Bentuk model dapat dinyatakan dalam beberapa jenis, yaitu :
1. Model Ikonik
Model ikonik memberikan visualisasi atau peragaan dari permasalahan yang ditinjau.
2. Model Analog
Model analog didasarkan pada keserupaan gejala yang ditunjukkan oleh masalah dan dimiliki oleh model.
3. Model Matematik / Simbolik
Model matematik/simbolik menyatakan secara kuantitatif persamaan matematika yang mewakili suatu masalah. Model matematika merupakan bahasa yang eksak, memberikan hasil kualitatif dan mempunyai aturan (rumus, cara pengerjaan) yang memungkinkan pengembangannya lebih lanjut.

2.2.2 Kegunaan Model
1. Berfikir (Analisis)
Bertujuan mempermudah membayangkan suatu masalah dan memindahkan suatu masalah tersebut dalam kehidupan sehari-hari (khususnya dalam bidang industri).
2. Berkomunikasi
Masalah jumlah barang/produk yang akan diproduksi akan lebih mudah disampaikan bahwa jumlah produk tersebut dalam bentuk database sehingga mudah dalam penyampaiannya.
3. Memperkirakan (Prediksi)
Memprediksi atau memperkirakan banyaknya produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
4. Mengendalikan (Kontrol)
Dalam sistem manufaktur yaitu pada pengisian botol dan pencacahan botol yang akan diproduksi kepada konsumen.
5. Berlatih (Simulasi)
Pelatihan penggunaan alat pengisian dan pencacahan botol dalam suatu industri dengan mengunakan seperangkat simulator.
2.2.3 Pembentukan Model
Tahap-tahap pembentukan model :
 Berdasarkan observasi masalah, pilih atau bentuklah model.
 Melakukan pengamatan dan pengukuran untuk membandingkan kenyataan dengan apa yang digambarkan atau diramalkan oleh model.
 Dari perbandingan dan penyimpangan antara model dan kenyataan lalu diputuskan apakah memilih tahap 4 atau tahap 5.
 Menghentikan penyempurnaan model karena tidak ekonomis lagi atau karena ketelitian sudah mencukupi.
 Mengulangi proses dengan anggapan bahwa akan lebih ekonomis lagi atau masih dapat diproses lebih teliti lagi.

BAB III
PENERAPAN TEKNOLOGI
DI PT. COCA-COLA INDONESIA

3.1 Sejarah PT. Coca-Cola
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company.
Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia.
Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.
Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu.
Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia.
Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.

3.2 Penerapan Teknologi Di Industri PT. Coca-Cola Indonesia Berdasarkan Fenomena Dialektika
 Terapan Teknologi
a. Diawali dengan menciptakan suatu resep atau racikan minuman cepat saji (minuman ringan) untuk dikonsumsi oleh konsumen (minuman Coca-cola).
b. Diproduksi/dibuat secara manual dengan menggunakan tenaga manusia sepenuhnya.
Keuntungan
• Suatu bentuk usaha yang menjanjikan.
• Memberikan suatu hal yang baru bagi konsumen dalam bentuk minuman siap saji (minuman ringan) dan memiliki rasa yang enak.
Kerugian
• Dalam proses produksinya, masih manual / menggunakan tenaga manusia sepenuhnya sehingga pemenuhan kebutuhan konsumen yang semakin meningkat tidak dapat terpenuhi.
• Kemasan coca-cola yang masih kurang memadai / kurang layak.
• Peluang kerugian sangat besar, dikarenakan proses pengisian masih manual / dikerjakan oleh tangan manusia yang mengakibatkan banyaknya bahan atau kurangnya bahan yang diisikan pada botol.
• Sering terjadinya kekeliruan pada saat perhitungan jumlah bahan coca-cola yang telah terisi dalam botol yang siap dijual / dipasarkan.

 Terapan Teknologi Yang Baik
a. Kemasan coca-cola sudah menggunakan medium yang lebih baik (gelas / plastik PET dan botol)
b. Mengubah sistem produksi (Pengisian & Pencacahan) dari manual ke otomatis menggunakan microcontroller sebagai pengedali dan decoder (7-segment) sebagai penampil hasil penghitungan botol yang telah terisi.
Keuntungan
• medium yang lebih baik, memungkinkan konsumen tertarik untuk membeli dan mengkonsumsi.
• Dengan menggunakan sistem otomatis (Microcontroller), peningkatan jumlah produksi sesuai dengan kebutuhan konsumen.
• Proses penghitungan jumlah botol semakin lebih akurat, karena menggunakan sistem otomatis (Dekoder / 7-segment)
Kerugian
• Penggunaan sistem otomatis dengan mikrokontroler dalam sistem produksi minuman coca-cola mengalami kendala dalam proses assemblynya karena memerlukan beberapa tahap yang memakan waktu dan cukup merepotkan.
• Penghitungan objek (botol coca-cola) walaupun terhitung otomatis, tetapi masih terbatas, dan masih memerlukan tenaga manusia untuk membuat pertanggung jawaban.

 Terapan Teknologi Yang Lebih Baik
a. Sistem otomatis menggunakan mikrokontroler dikembangkan menggunakan PLC (Programmable Logic Control).
b. Menggunakan sistem basis data untuk pertanggung jawaban hasil produksi.
Keuntungan
• Proses produksi semakin lancar, dan bila terjadi error dapat ditanggulangi dengan cepat.
• Perhitungan botol coca-cola yang siap didistribusikan, lebih akurat dan pertanggung jawaban baik karena menggunakan sistem basis data.
Kerugian
• Ketergantungan perangkat sistem otomatis terhadap sumber energi listrik sangat besar, sehingga proses produksi akan terhenti bila mengalami gangguan pada pasokan sumber energi listrik.
• Perangkat cukup mahal.
• Basis data yang dioperasikan melalui komputer, selain tergantung pada sumber energi listrik, juga peluang kehilangan data dapat terjadi akibat virus pada sistem computer, dll.

BAB IV
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI PT. COCA-COLA
INDONESIA

4.1 Terapan Teknologi
Diawali dengan menciptakan suatu resep minuman ringan (coca-cola), dimana dalam proses pengerjaannya dikerjakan secara manual atau dengan kata lain proses pengerjaan dikerjakan oleh tenaga manusia sepenuhnya. Hanya saja dalam terapan teknologi ini, mengalami beberapa kendala, yaitu dalam hal pemenuhan kebutuhan konsumen yang terus meningkat, dll.

4.2 Terapan Teknologi Yang Baik
Dari terapan teknologi yang sudah ada, kemudian berkembang menjadi suatu terapan teknologi yang baik. Hal ini bertujuan untuk menanggulangi permasalahan yang terdapat pada terapan teknologi. Yaitu terciptanya suatu alat yang dapat mempermudah manusia dalam melakukan suatu proses pengerjaan (dalam hal ini pengisian dan pencacahan botol Coca-cola) yaitu dengan menggunakan sistem Microcontroller.


Hanya saja, dengan menggunakan sistem ini (sistem Microcontroller), masih mengalami kendala yaitu dalam proses assemblynya karena memerlukan beberapa tahap yang memakan waktu dan cukup merepotkan.

4.2.1 Microcontroller (Pengendali Mikro)
Microcontroller atau Pengendali Mikro merupakan sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Microcontroller berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah microcontroller umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O. Atau dengan kata lain Microcontroller adalah suatu keping IC dimana terdapat microprosessor dan memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM).
Kelebihan utama dari Microcontroller ialah telah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board microcontroller menjadi sangat ringkas.

4.3 Terapan Teknologi Yang Lebih Baik
Kemudian dari terapan teknologi yang baik, semakin berkembangnya ilmu dan teknologi, menghasilkan suatu terapan teknologi yang lebih baik. Hal ini pun bertujuan untuk menanggulangi permasalah yang ada dalam terapan teknologi yang baik.
Gambar dibawah ini merupakan Proses manufaktur PT. Coca-Cola Indonesia.


Gambar 4.3a
Tahap pertama untuk menghasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi "Coca-Cola" bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.


Gambar 4.3b
Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-benar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi pengawasan mutu menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.


Gambar 4.3c
Pemeriksaan dan pengujian berlanjut. Perangkat canggih membantu para teknisi memeriksa segala segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar karbondioksida, rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa.


Gambar 4.3d
Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat "Coca-Cola". Sari rasa untuk "Coca-Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap merupakan rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah pencampuran, cairan siap untuk diberi tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat adalah alas an mengapa "Coca-Cola" dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar soda yang paling sempurna.


Gambar 4.3e
Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah boto-botol tersebut siap untuk diisi dengan minuman ringan paling popular di dunia saat ini.


Gambar 4.3f
Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula.


Gambar 4.3g
Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton atau dimasukkan ke dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan produk-produk "Coca-Cola menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual produk-produk "Coca-Cola" di Indonesia.

Dalam proses ini, menggunakan PLC (Programmable Logic Control). Yang merupakan pengembangan dari sistem microcontroller.

4.3.1 PLC (Programmable Logic Controller)

PLC (Programmable Logic Controller) atau Kontrol Logika Terprogram adalah suatu microprosessor yang digunakan untuk otomatisasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, relai, contactor dll.
Hampir segala macam proses produksi di bidang industri dapat diotomatisasi dengan menggunakan PLC. Kecepatan dan akurasi dari operasi bisa meningkat jauh lebih baik menggunakan sistem kontrol ini. Keunggulan dari PLC adalah kemampuannya untuk mengubah dan meniru proses operasi di saat yang bersamaan dengan komunikasi dan pengumpulan informasi-informasi vital.

4.4 Perangkat Pendukung Konsepsi Teknologi
Dimana dalam terapan teknologi yang baik dan terapan teknologi yang lebih baik memerlukan perangkat pendukung seperti :

4.4.1 Microprosessor
Sebuah mikroprosesor (sering dituliskan: µP atau uP) adalah sebuah central processing unit (CPU) elektronik komputer yang terbuat dari transistor mini dan sirkuit lainnya di atas sebuah sirkuit terintegrasi semikonduktor.
Berikut adalah karakteristik penting dari mikroprosesor :
1. Ukuran bus data internal (internal data bus size): Jumlah saluran yang terdapat dalam mikroprosesor yang menyatakan jumlah bit yang dapat ditransfer antar komponen di dalam mikroprosesor.
2. Ukuran bus data eksternal (external data bus size): Jumlah saluran yang digunakan untuk transfer data antar komponen antara mikroprosesor dan komponen-komponen di luar mikroprosesor.
3. Ukuran alamat memori (memory address size): Jumlah alamat memori yang dapat dialamati oleh mikroprosesor secara langsung.
4. Kecepatan clock (clock speed): Rate atau kecepatan clock untuk menuntun kerja mikroprosesor.
5. Fitur-fitur spesial (special features): Fitur khusus untuk mendukung aplikasi tertentu seperti fasilitas pemrosesan floating point, multimedia dan sebagainya.

4.4.2 RAM
Memori akses acak atau RAM (Random Access Memory) adalah sebuah tipe penyimpanan komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori.

4.4.3 ROM
ROM (Read-Only Memory) adalah salah satu memori yang ada dalam komputer. ROM ini sifatnya permanen, artinya program / data yang disimpan didalam ROM ini tidak mudah hilang atau berubah walau aliran listrik di matikan.
Menyimpan data pada ROM tidak dapat dilakukan dengan mudah, namun membaca data dari ROM dapat dilakukan dengan mudah. Biasanya program / data yang ada dalam ROM ini diisi oleh pabrik yang membuatnya.

4.4.4 I/O (Input / Output)
Unit Input/Output (I/O) adalah bagian dari sistem mikroprosesor yang digunakan oleh mikroprosesor itu untuk berhubungan dengan dunia luar.
Unit input adalah unit luar yang digunakan untuk memasukkan data dari luar ke dalam mikroprosesor ini, contohnya data yang berasal dari keyboard atau mouse. Sementara unit output biasanya digunakan untuk menampilkan data, atau dengan kata lain untuk menangkap data yang dikirimkan oleh mikroprosesor, contohnya data yang akan ditampilkan pada layar monitor atau printer.

4.4.5 Database
Database atau Basis Data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

4.4.6 Motor DC
Motor DC merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.

4.4.7 Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia.
 Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang.
 Foto transistor adalah sebuah benda padat pendeteksi cahaya yang memiliki gain internal.
Foto transistor memiliki karakteristik :
• Pendeteksi jarak dekat Infra merah.
• Bisa dikuatkan sampai 100 sampai 1500.
• Respon waktu cukup cepat.
• Bisa digunakan dalam jarak lebar.
• Bisa dipasangkan dengan (hampir) semua penghasil cahaya atau cahaya yang dekat dengan inframerah, seperti IRED (infrared led), Neon, Fluorescent, lampu bohlam, cahaya laser dan api.
Mempunyai karakteristik seperti transistor, kecuali bagian basis digantikan oleh besar cahaya yang diterima.

4.4.8 7 Segment
Seven Segment (7-Sement) adalah suatu segmen-segmen yang digunakan untuk menampilkan angka. Seven segment ini tersusun atas 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, proses perkembangan ilmu dan teknologi tidak terlepas dari fenomena dialektika. Dimana untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan teknologi akan membawa permasalahan baru, yang mana permasalahan yang baru tersebut suatu saat akan menjadi permasalah utama yang membutuhkan suatu penyelesaian dengan menggunakan teknologi yang setingkat lebih tinggi dari teknologi sebelumnya. Hal ini akan terus terulang secara terus menerus. Oleh karena itu, semakin berkembangnya ilmu dan teknologi, maka perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) akan mengalami kemajuan.

5.2 Saran
Untuk menjamin berkesinambungannya peradaban manusia, perkembangan ilmu dan teknologi harus terus dikembangkan. Dan harus menyadari adanya kemungkinan terjadinya kemunduran. Oleh karena itu, perkembangan ilmu dan teknologi harus didukung dengan SDM (Sumber Daya Manusia) yang memadai.

DAFTAR PUSTAKA

• Diktat Matakuliah Konsep Teknologi
• http://www.coca-colabottling.co.id/ina/index.php
• http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendali_mikro
• http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroprosesor
• http://id.wikipedia.org/wiki/RAM
• http://id.wikipedia.org/wiki/ROM
• http://id.wikipedia.org/wiki/I/O
• http://id.wikipedia.org/wiki/Kontrol_logika_terprogram
• http://id.wikipedia.org/wiki/Sensor
• http://id.wikipedia.org/wiki/Inframerah
• http://id.wikipedia.org/wiki/Foto_transistor
• http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/DCMotorPaperandQA.pdf
• http://annasandrodefath.multiply.com/journal/item/6/_Seven_Segment_
• http://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data

Tidak ada komentar:

Posting Komentar