BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Era globalisasi pada saat ini perkembangan ilmu dan teknologi sangat pesat khususnya di bidang industri, dimana industri merupakan salah satu aspek yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan.
PT. Coca-Cola Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia.
Di Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat, mulai dari warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan.
1.2 Maksud Dan Tujuan
Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu Tugas Besar mata kuliah Konsep Teknologi, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperkenalkan salah satu bentuk perkembangan teknologi yang digunakan dalam bidang industri.
1.3 Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan yang ada dalam bidang ini maka ruang lingkup makalah ini dibatasi hanya pada penerapan perkembangan ilmu dan teknologi pada bidang industri (sistem pengisian dan pencacahan).
1.4 Metoda Pengumpulan Data
Dalam penyusunan makalah ini menggunakan metoda deskripsi, yaitu metoda yang menggambarkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data, mengelola dan menyusunnya.
Untuk teknik pengumpulan data adalah Studi Pustaka, yaitu mengumpulkan data dengan cara mencari literatur yang berhubungan dengan objek masalah yang dibahas.
1.5 Sistematika Penulisan
Penyusunan makalah ini terbagi atas lima bab. Pembicaraan dimulai dengan pendahuluan sebagai bab pertama yang memuat dasar-dasar latar belakang, maksud dan tujuan yang hendak dicapai, batasan masalah, metode pengumpulan data, sistematika penulisan. Selanjutnya pada bab kedua menjelaskan ilmu dan teknologi dan model, dimana pada ilmu dan teknologi meliputi definisi teknologi, terapan ilmu dan teknologi, perkembangan ilmu dan teknologi, sedangkan pada model meliputi bentuk model, kegunaan model dan pembentukan model. Pada bab ketiga dikemukakan tentang penerapan teknologi di PT. Coca-Cola Indonesia yang meliputi sejarah PT. Coca-Cola Indonesia dan penerapan teknologi di industri PT. Coca-Cola Indonesia berdasarkan fenomena dialektika. Pada keempat dikemukan pembahasan tentang perkembangan teknologi di PT. Coca-Cola Indonesia yang mencakup terapan teknologi, terapan teknologi baik dan terapan teknologi lebih baik dan perangkat pendukung konsepsi teknologi. Pada bab kelima, yaitu bab terakhir dari makalah ini merupakan simpulan dari hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Ilmu Dan Teknologi
2.1.1 Definisi Teknologi
Teknologi berasal dari 2 kata, yakni Teckne dan Logos. Teckne adalah (seni) keterampilan atau cara, sedangkan Logos adalah pengetahuan.
Secara harfiah, Teknologi dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang cara.
Sedangkan secara umum, teknologi didefinisikan sebagai penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan atau keterampilan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang.
2.1.2 Terapan Ilmu Dan Teknologi
Kehidupan kemanusiaan sehari-hari pada dasarnya adalah terapan ilmu dan teknologi, baik yang dikembangkan secara sadar maupun tidak. Terapan ilmu dan teknologi adalah upaya untuk melakukan perubahan sesuatu dari suatu keadaan ke keadaan lain (baik perubahan gerak, materi, energi, kehidupan maupun kemanusiaan).
Berdasarkan definisi tersebut, maka penerapan ilmu dan teknologi pada dasarnya adalah menerapkan kemampuan rekayasa kealam untuk membawa suatu keadaan (berupa materi, energi, gerak dan kemanusiaan secara terpadu) ke keadaan lain yang lebih berdayaguna dan bermanfaat bagi kemanusiaan.
2.1.3 Perkembangan Ilmu Dan Teknologi
Dalam proses perkembangan ilmu dan teknologi sepanjang sejarah kehidupan kemanusiaan ditunjukkan adanya fenomena dialektik.
Penyelesaian suatu persoalan dengan teknologi akan selalu membawa bibit persoalan baru yang pada suatu waktu pasti akan menjadi persoalan utama yang membutuhkan suatu penyelesaian yang biasanya dilakukan dengan teknologi yang setingkat lebih tinggi. Persoalan ini akan terjadi secara terus-menerus.
Bagan Perkembangan Ilmu Dan Teknologi
2.2 Model
Dalam istilah teknologi, model adalah representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana sehingga lebih jelas dan mudah dikerjakan.
2.2.1 Bentuk Model
Bentuk model dapat dinyatakan dalam beberapa jenis, yaitu :
1. Model Ikonik
Model ikonik memberikan visualisasi atau peragaan dari permasalahan yang ditinjau.
2. Model Analog
Model analog didasarkan pada keserupaan gejala yang ditunjukkan oleh masalah dan dimiliki oleh model.
3. Model Matematik / Simbolik
Model matematik/simbolik menyatakan secara kuantitatif persamaan matematika yang mewakili suatu masalah. Model matematika merupakan bahasa yang eksak, memberikan hasil kualitatif dan mempunyai aturan (rumus, cara pengerjaan) yang memungkinkan pengembangannya lebih lanjut.
2.2.2 Kegunaan Model
1. Berfikir (Analisis)
Bertujuan mempermudah membayangkan suatu masalah dan memindahkan suatu masalah tersebut dalam kehidupan sehari-hari (khususnya dalam bidang industri).
2. Berkomunikasi
Masalah jumlah barang/produk yang akan diproduksi akan lebih mudah disampaikan bahwa jumlah produk tersebut dalam bentuk database sehingga mudah dalam penyampaiannya.
3. Memperkirakan (Prediksi)
Memprediksi atau memperkirakan banyaknya produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
4. Mengendalikan (Kontrol)
Dalam sistem manufaktur yaitu pada pengisian botol dan pencacahan botol yang akan diproduksi kepada konsumen.
5. Berlatih (Simulasi)
Pelatihan penggunaan alat pengisian dan pencacahan botol dalam suatu industri dengan mengunakan seperangkat simulator.
2.2.3 Pembentukan Model
Tahap-tahap pembentukan model :
Berdasarkan observasi masalah, pilih atau bentuklah model.
Melakukan pengamatan dan pengukuran untuk membandingkan kenyataan dengan apa yang digambarkan atau diramalkan oleh model.
Dari perbandingan dan penyimpangan antara model dan kenyataan lalu diputuskan apakah memilih tahap 4 atau tahap 5.
Menghentikan penyempurnaan model karena tidak ekonomis lagi atau karena ketelitian sudah mencukupi.
Mengulangi proses dengan anggapan bahwa akan lebih ekonomis lagi atau masih dapat diproses lebih teliti lagi.
BAB III
PENERAPAN TEKNOLOGI
DI PT. COCA-COLA INDONESIA
3.1 Sejarah PT. Coca-Cola
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company.
Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia.
Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.
Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu.
Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia.
Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.
3.2 Penerapan Teknologi Di Industri PT. Coca-Cola Indonesia Berdasarkan Fenomena Dialektika
Terapan Teknologi
a. Diawali dengan menciptakan suatu resep atau racikan minuman cepat saji (minuman ringan) untuk dikonsumsi oleh konsumen (minuman Coca-cola).
b. Diproduksi/dibuat secara manual dengan menggunakan tenaga manusia sepenuhnya.
Keuntungan
• Suatu bentuk usaha yang menjanjikan.
• Memberikan suatu hal yang baru bagi konsumen dalam bentuk minuman siap saji (minuman ringan) dan memiliki rasa yang enak.
Kerugian
• Dalam proses produksinya, masih manual / menggunakan tenaga manusia sepenuhnya sehingga pemenuhan kebutuhan konsumen yang semakin meningkat tidak dapat terpenuhi.
• Kemasan coca-cola yang masih kurang memadai / kurang layak.
• Peluang kerugian sangat besar, dikarenakan proses pengisian masih manual / dikerjakan oleh tangan manusia yang mengakibatkan banyaknya bahan atau kurangnya bahan yang diisikan pada botol.
• Sering terjadinya kekeliruan pada saat perhitungan jumlah bahan coca-cola yang telah terisi dalam botol yang siap dijual / dipasarkan.
Terapan Teknologi Yang Baik
a. Kemasan coca-cola sudah menggunakan medium yang lebih baik (gelas / plastik PET dan botol)
b. Mengubah sistem produksi (Pengisian & Pencacahan) dari manual ke otomatis menggunakan microcontroller sebagai pengedali dan decoder (7-segment) sebagai penampil hasil penghitungan botol yang telah terisi.
Keuntungan
• medium yang lebih baik, memungkinkan konsumen tertarik untuk membeli dan mengkonsumsi.
• Dengan menggunakan sistem otomatis (Microcontroller), peningkatan jumlah produksi sesuai dengan kebutuhan konsumen.
• Proses penghitungan jumlah botol semakin lebih akurat, karena menggunakan sistem otomatis (Dekoder / 7-segment)
Kerugian
• Penggunaan sistem otomatis dengan mikrokontroler dalam sistem produksi minuman coca-cola mengalami kendala dalam proses assemblynya karena memerlukan beberapa tahap yang memakan waktu dan cukup merepotkan.
• Penghitungan objek (botol coca-cola) walaupun terhitung otomatis, tetapi masih terbatas, dan masih memerlukan tenaga manusia untuk membuat pertanggung jawaban.
Terapan Teknologi Yang Lebih Baik
a. Sistem otomatis menggunakan mikrokontroler dikembangkan menggunakan PLC (Programmable Logic Control).
b. Menggunakan sistem basis data untuk pertanggung jawaban hasil produksi.
Keuntungan
• Proses produksi semakin lancar, dan bila terjadi error dapat ditanggulangi dengan cepat.
• Perhitungan botol coca-cola yang siap didistribusikan, lebih akurat dan pertanggung jawaban baik karena menggunakan sistem basis data.
Kerugian
• Ketergantungan perangkat sistem otomatis terhadap sumber energi listrik sangat besar, sehingga proses produksi akan terhenti bila mengalami gangguan pada pasokan sumber energi listrik.
• Perangkat cukup mahal.
• Basis data yang dioperasikan melalui komputer, selain tergantung pada sumber energi listrik, juga peluang kehilangan data dapat terjadi akibat virus pada sistem computer, dll.
BAB IV
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI PT. COCA-COLA
INDONESIA
4.1 Terapan Teknologi
Diawali dengan menciptakan suatu resep minuman ringan (coca-cola), dimana dalam proses pengerjaannya dikerjakan secara manual atau dengan kata lain proses pengerjaan dikerjakan oleh tenaga manusia sepenuhnya. Hanya saja dalam terapan teknologi ini, mengalami beberapa kendala, yaitu dalam hal pemenuhan kebutuhan konsumen yang terus meningkat, dll.
4.2 Terapan Teknologi Yang Baik
Dari terapan teknologi yang sudah ada, kemudian berkembang menjadi suatu terapan teknologi yang baik. Hal ini bertujuan untuk menanggulangi permasalahan yang terdapat pada terapan teknologi. Yaitu terciptanya suatu alat yang dapat mempermudah manusia dalam melakukan suatu proses pengerjaan (dalam hal ini pengisian dan pencacahan botol Coca-cola) yaitu dengan menggunakan sistem Microcontroller.
Hanya saja, dengan menggunakan sistem ini (sistem Microcontroller), masih mengalami kendala yaitu dalam proses assemblynya karena memerlukan beberapa tahap yang memakan waktu dan cukup merepotkan.
4.2.1 Microcontroller (Pengendali Mikro)
Microcontroller atau Pengendali Mikro merupakan sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Microcontroller berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah microcontroller umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O. Atau dengan kata lain Microcontroller adalah suatu keping IC dimana terdapat microprosessor dan memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM).
Kelebihan utama dari Microcontroller ialah telah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board microcontroller menjadi sangat ringkas.
4.3 Terapan Teknologi Yang Lebih Baik
Kemudian dari terapan teknologi yang baik, semakin berkembangnya ilmu dan teknologi, menghasilkan suatu terapan teknologi yang lebih baik. Hal ini pun bertujuan untuk menanggulangi permasalah yang ada dalam terapan teknologi yang baik.
Gambar dibawah ini merupakan Proses manufaktur PT. Coca-Cola Indonesia.
Gambar 4.3a
Tahap pertama untuk menghasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi "Coca-Cola" bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.
Gambar 4.3b
Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-benar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi pengawasan mutu menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.
Gambar 4.3c
Pemeriksaan dan pengujian berlanjut. Perangkat canggih membantu para teknisi memeriksa segala segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar karbondioksida, rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa.
Gambar 4.3d
Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat "Coca-Cola". Sari rasa untuk "Coca-Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap merupakan rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah pencampuran, cairan siap untuk diberi tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat adalah alas an mengapa "Coca-Cola" dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar soda yang paling sempurna.
Gambar 4.3e
Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah boto-botol tersebut siap untuk diisi dengan minuman ringan paling popular di dunia saat ini.
Gambar 4.3f
Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula.
Gambar 4.3g
Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton atau dimasukkan ke dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan produk-produk "Coca-Cola menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual produk-produk "Coca-Cola" di Indonesia.
Dalam proses ini, menggunakan PLC (Programmable Logic Control). Yang merupakan pengembangan dari sistem microcontroller.
4.3.1 PLC (Programmable Logic Controller)
PLC (Programmable Logic Controller) atau Kontrol Logika Terprogram adalah suatu microprosessor yang digunakan untuk otomatisasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, relai, contactor dll.
Hampir segala macam proses produksi di bidang industri dapat diotomatisasi dengan menggunakan PLC. Kecepatan dan akurasi dari operasi bisa meningkat jauh lebih baik menggunakan sistem kontrol ini. Keunggulan dari PLC adalah kemampuannya untuk mengubah dan meniru proses operasi di saat yang bersamaan dengan komunikasi dan pengumpulan informasi-informasi vital.
4.4 Perangkat Pendukung Konsepsi Teknologi
Dimana dalam terapan teknologi yang baik dan terapan teknologi yang lebih baik memerlukan perangkat pendukung seperti :
4.4.1 Microprosessor
Sebuah mikroprosesor (sering dituliskan: µP atau uP) adalah sebuah central processing unit (CPU) elektronik komputer yang terbuat dari transistor mini dan sirkuit lainnya di atas sebuah sirkuit terintegrasi semikonduktor.
Berikut adalah karakteristik penting dari mikroprosesor :
1. Ukuran bus data internal (internal data bus size): Jumlah saluran yang terdapat dalam mikroprosesor yang menyatakan jumlah bit yang dapat ditransfer antar komponen di dalam mikroprosesor.
2. Ukuran bus data eksternal (external data bus size): Jumlah saluran yang digunakan untuk transfer data antar komponen antara mikroprosesor dan komponen-komponen di luar mikroprosesor.
3. Ukuran alamat memori (memory address size): Jumlah alamat memori yang dapat dialamati oleh mikroprosesor secara langsung.
4. Kecepatan clock (clock speed): Rate atau kecepatan clock untuk menuntun kerja mikroprosesor.
5. Fitur-fitur spesial (special features): Fitur khusus untuk mendukung aplikasi tertentu seperti fasilitas pemrosesan floating point, multimedia dan sebagainya.
4.4.2 RAM
Memori akses acak atau RAM (Random Access Memory) adalah sebuah tipe penyimpanan komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori.
4.4.3 ROM
ROM (Read-Only Memory) adalah salah satu memori yang ada dalam komputer. ROM ini sifatnya permanen, artinya program / data yang disimpan didalam ROM ini tidak mudah hilang atau berubah walau aliran listrik di matikan.
Menyimpan data pada ROM tidak dapat dilakukan dengan mudah, namun membaca data dari ROM dapat dilakukan dengan mudah. Biasanya program / data yang ada dalam ROM ini diisi oleh pabrik yang membuatnya.
4.4.4 I/O (Input / Output)
Unit Input/Output (I/O) adalah bagian dari sistem mikroprosesor yang digunakan oleh mikroprosesor itu untuk berhubungan dengan dunia luar.
Unit input adalah unit luar yang digunakan untuk memasukkan data dari luar ke dalam mikroprosesor ini, contohnya data yang berasal dari keyboard atau mouse. Sementara unit output biasanya digunakan untuk menampilkan data, atau dengan kata lain untuk menangkap data yang dikirimkan oleh mikroprosesor, contohnya data yang akan ditampilkan pada layar monitor atau printer.
4.4.5 Database
Database atau Basis Data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
4.4.6 Motor DC
Motor DC merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
4.4.7 Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia.
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang.
Foto transistor adalah sebuah benda padat pendeteksi cahaya yang memiliki gain internal.
Foto transistor memiliki karakteristik :
• Pendeteksi jarak dekat Infra merah.
• Bisa dikuatkan sampai 100 sampai 1500.
• Respon waktu cukup cepat.
• Bisa digunakan dalam jarak lebar.
• Bisa dipasangkan dengan (hampir) semua penghasil cahaya atau cahaya yang dekat dengan inframerah, seperti IRED (infrared led), Neon, Fluorescent, lampu bohlam, cahaya laser dan api.
Mempunyai karakteristik seperti transistor, kecuali bagian basis digantikan oleh besar cahaya yang diterima.
4.4.8 7 Segment
Seven Segment (7-Sement) adalah suatu segmen-segmen yang digunakan untuk menampilkan angka. Seven segment ini tersusun atas 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, proses perkembangan ilmu dan teknologi tidak terlepas dari fenomena dialektika. Dimana untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan teknologi akan membawa permasalahan baru, yang mana permasalahan yang baru tersebut suatu saat akan menjadi permasalah utama yang membutuhkan suatu penyelesaian dengan menggunakan teknologi yang setingkat lebih tinggi dari teknologi sebelumnya. Hal ini akan terus terulang secara terus menerus. Oleh karena itu, semakin berkembangnya ilmu dan teknologi, maka perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) akan mengalami kemajuan.
5.2 Saran
Untuk menjamin berkesinambungannya peradaban manusia, perkembangan ilmu dan teknologi harus terus dikembangkan. Dan harus menyadari adanya kemungkinan terjadinya kemunduran. Oleh karena itu, perkembangan ilmu dan teknologi harus didukung dengan SDM (Sumber Daya Manusia) yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
• Diktat Matakuliah Konsep Teknologi
• http://www.coca-colabottling.co.id/ina/index.php
• http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendali_mikro
• http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroprosesor
• http://id.wikipedia.org/wiki/RAM
• http://id.wikipedia.org/wiki/ROM
• http://id.wikipedia.org/wiki/I/O
• http://id.wikipedia.org/wiki/Kontrol_logika_terprogram
• http://id.wikipedia.org/wiki/Sensor
• http://id.wikipedia.org/wiki/Inframerah
• http://id.wikipedia.org/wiki/Foto_transistor
• http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/DCMotorPaperandQA.pdf
• http://annasandrodefath.multiply.com/journal/item/6/_Seven_Segment_
• http://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data
2. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI WIMAX
Perkembangan Wimax
Saat ini, Wi-Fi berkecepatan tinggi hanya mampu menghantarkan bandwidth sebesar 54 megabit per detik, itu pun bila bekerja pada kondisi optimal. WiMAX memiliki kemampuan lebih baik dalam hal ini. Dengan 70 Mbps, WiMAX dapat melayani ratusan user sekaligus dengan kecepatan setara cable-modem untuk setiap user-nya.
Bila membandingkan Wi-Fi dan WiMAX maka perbedaan terbesar bukan pada kemampuan bandwidth pada setiap sistem, melainkan pada jangkauannya. Sebuah WiMAX Tower mampu merangkul user yang berada pada kisaran 50 km pada kondisi geografis yang baik. Hal ini adalah kabar yang sangat menggembirakan terutama untuk para ISP yang sudah menawarkan koneksi Wi-Fi pada paket koneksi Internet mereka. Sebab dengan menggunakan WiMAX, ISP tidak perlu lagi membangun banyak repeater seperti yang digunakan pada Wi-Fi. Ini dikarenakan jangkauan nya yang sangat luas. Bayangkan, sebuah ISP hanya membutuhkan satu buah antena untuk menjangkau ratusan user-nya yang tersebar di seluruh penjuru kota.
Seperti kita ketahui bahwa saat ini sudah cukup banyak kota besar di Indonesia yang sudah menggunakan teknologi Wi-Fi sebagai alternatif baru untuk koneksi jaringan, atau bahkan kota kecil lainnya juga sudah ada yang ikut merintis hal ini. Tidak sedikit kita melihat antena dan repeater Wi-Fi yang bertebaran di atas gedung perkantoran atau bahkan rumah-rumah milik tetangga yang cukup beruntung bisa mencicipi hotspot dari penyedia jasa Internet. Dengan WiMAX, tentu saja hal ini bisa lebih disederhanakan. Cukup dengan membangun satu tower saja, sebuah ISP tidak perlu lagi membuang banyak dana untuk membangun beberapa repeater demi menjangkau seorang user yang belum mendapat jatah hotspot di daerahnya, ini adalah sebuah penghematan yang cukup besar. Apalagi bila ditinjau dari kesediaan bandwidth yang sudah cukup memadai untuk kebutuhan Internet masa depan.
Protocol WiMAX juga sudah dirancang agar dapat memenuhi kebutuhan Internet di masa mendatang, WiMAX dapat mengakomodasi berbagai macam jenis dan permintaan data. VoIP sabagai kependekan dari Voice over Internet Protocol adalah sebagai contohnya. Dengan VoIP, pengguna Internet dengan mudah dapat melakukan komunikasi suara secara local, interlokal, bahkan internasional tanpa harus membayar pulsa telepon yang tentunya cukup mahal, cukup dengan membayar koneksi internet secara flat seorang pengguna VoIP sudah dapat menelpon ke manapun dia suka dengan biaya flat pula. Jika WiMAX sudah terimplementasi dengan baik seperti halnya Wi-Fisaat ini, maka bukan hal yang mustahil bila VoIP bisa menjadi hal yang biasa bagi pengguna WiMAX nantinya. Komunikasi suara tentunya akan menjadi hal yang sangat mudah dan murah selain koneksi Internet yang sudah menjadi sumber informasi paling populer saat ini.
WiMAX Saat Ini...
Bicara mengenai WiMAX sebagai salah satu pengembangan teknologi terbaru saat ini, muncul pertanyaan, kapan saya bisa menikmati WiMAX? Jawabannya adalah “belum sekarang”, tapi jangan sedih dulu.
Perkembangan WiMAX saat ini sudah mendekati percobaan dan implementasi tahap akhir. Saat ini perusahaanperusahaan TI dan telekomunikasi raksasa dunia seperti Intel dan Nokia yang sudah memulai untuk berkolaborasi dalam mempersiapkan WiMAX. Pada bulan Juni 2005 kemarin, Intel dan Nokia sudah mengumumkan tentang kerja sama ini. Demikian pula disinggung mengenai pembangunan Network Infrastructure serta Mobile Client yang akan mendukung teknologi WiMAX.
Intel baru-baru ini juga mengatakan bahwa mereka akan mulai membangun processor dan chipset yang sudah mendukung WiMAX. Intel juga mengumumkan bahwa mereka juga sedang melakukan kerja sama dengan sebuah perusahaan yang bernama Clearwire dalam proyek pengembangan WiMAX.
Tidak hanya itu, WiMAX juga telah dikembangkan ke perangkat mobile yang diprakarsai oleh Motorola sebagai salah satu pionir industri telekomunikasi dunia, setelah beberapa waktu lalu IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) mengesahkan 802.16e sebagai standar yang akan digunakan pada WiMAX mobile, maka bisa dipastikan di masa mendatang WiMAX dapat dinikmati pada perangkat mobile.
Berbeda dengan Prancis dan Finlandia yang memblok frekuensi WiMAX di negara mereka, ini sebenarnya adalah upaya mereka untuk mendongkrak perkembangan UMTS dan HIPERMAN yang notabenenya adalah kompetitor terbesar WiMAX. UMTS dan HIPERMAN dikembangkan oleh negara-negara eropa yang banyak dimotori oleh perusahaan operator ponsel.
Adapula Korea Selatan yang sudah mengembangkan WiMAX dengan cara mereka sendiri. Teknologi ini akan dipersiapkan untuk menyambut era mobile 3G. Mereka menamakan teknologi ini dengan nama WiBRO. Konon pemerintah Korea Selatan menghabiskan dana sebesar US$1 milyar sebagai modal pembangunan teknologi WiBRO. Sungguh sebuah tindakan pintar yang perlu ditiru oleh pemerintah negara-negara asia lainnya, khususnya Indonesia.
Penutup
Berbicara mengenai perkembangan WiMAX di negeri sendiri, Intel sebagai pendukung utama teknologi ini sebenarnya sudah melakukan pengembangan serta pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sebagai contoh, di Aceh sudah ada tiga BTS WiMAX yang sanggup menjangkau 1000 km. Untuk uji coba secara nasional direncanakan akan diadakan pada awal tahun 2006 nanti.
Menurut pihak Intel, persiapan ini sudah mencapai 70% mencakup pemasangan alat dan konfigurasinya. Namun untuk realisasinya, masih menunggu izin dan alokasi frekuensi dari pemerintah.
Semoga saja WiMAX bisa segera dinikmati di Indonesia. Teknologi WiMAX adalah salah satu teknologi terbaru saat ini, alangkah baiknya bila Indonesia bisa ikut serta dalam pengembangannya.
Perkembangan Wimax
Saat ini, Wi-Fi berkecepatan tinggi hanya mampu menghantarkan bandwidth sebesar 54 megabit per detik, itu pun bila bekerja pada kondisi optimal. WiMAX memiliki kemampuan lebih baik dalam hal ini. Dengan 70 Mbps, WiMAX dapat melayani ratusan user sekaligus dengan kecepatan setara cable-modem untuk setiap user-nya.
Bila membandingkan Wi-Fi dan WiMAX maka perbedaan terbesar bukan pada kemampuan bandwidth pada setiap sistem, melainkan pada jangkauannya. Sebuah WiMAX Tower mampu merangkul user yang berada pada kisaran 50 km pada kondisi geografis yang baik. Hal ini adalah kabar yang sangat menggembirakan terutama untuk para ISP yang sudah menawarkan koneksi Wi-Fi pada paket koneksi Internet mereka. Sebab dengan menggunakan WiMAX, ISP tidak perlu lagi membangun banyak repeater seperti yang digunakan pada Wi-Fi. Ini dikarenakan jangkauan nya yang sangat luas. Bayangkan, sebuah ISP hanya membutuhkan satu buah antena untuk menjangkau ratusan user-nya yang tersebar di seluruh penjuru kota.
Seperti kita ketahui bahwa saat ini sudah cukup banyak kota besar di Indonesia yang sudah menggunakan teknologi Wi-Fi sebagai alternatif baru untuk koneksi jaringan, atau bahkan kota kecil lainnya juga sudah ada yang ikut merintis hal ini. Tidak sedikit kita melihat antena dan repeater Wi-Fi yang bertebaran di atas gedung perkantoran atau bahkan rumah-rumah milik tetangga yang cukup beruntung bisa mencicipi hotspot dari penyedia jasa Internet. Dengan WiMAX, tentu saja hal ini bisa lebih disederhanakan. Cukup dengan membangun satu tower saja, sebuah ISP tidak perlu lagi membuang banyak dana untuk membangun beberapa repeater demi menjangkau seorang user yang belum mendapat jatah hotspot di daerahnya, ini adalah sebuah penghematan yang cukup besar. Apalagi bila ditinjau dari kesediaan bandwidth yang sudah cukup memadai untuk kebutuhan Internet masa depan.
Protocol WiMAX juga sudah dirancang agar dapat memenuhi kebutuhan Internet di masa mendatang, WiMAX dapat mengakomodasi berbagai macam jenis dan permintaan data. VoIP sabagai kependekan dari Voice over Internet Protocol adalah sebagai contohnya. Dengan VoIP, pengguna Internet dengan mudah dapat melakukan komunikasi suara secara local, interlokal, bahkan internasional tanpa harus membayar pulsa telepon yang tentunya cukup mahal, cukup dengan membayar koneksi internet secara flat seorang pengguna VoIP sudah dapat menelpon ke manapun dia suka dengan biaya flat pula. Jika WiMAX sudah terimplementasi dengan baik seperti halnya Wi-Fisaat ini, maka bukan hal yang mustahil bila VoIP bisa menjadi hal yang biasa bagi pengguna WiMAX nantinya. Komunikasi suara tentunya akan menjadi hal yang sangat mudah dan murah selain koneksi Internet yang sudah menjadi sumber informasi paling populer saat ini.
WiMAX Saat Ini...
Bicara mengenai WiMAX sebagai salah satu pengembangan teknologi terbaru saat ini, muncul pertanyaan, kapan saya bisa menikmati WiMAX? Jawabannya adalah “belum sekarang”, tapi jangan sedih dulu.
Perkembangan WiMAX saat ini sudah mendekati percobaan dan implementasi tahap akhir. Saat ini perusahaanperusahaan TI dan telekomunikasi raksasa dunia seperti Intel dan Nokia yang sudah memulai untuk berkolaborasi dalam mempersiapkan WiMAX. Pada bulan Juni 2005 kemarin, Intel dan Nokia sudah mengumumkan tentang kerja sama ini. Demikian pula disinggung mengenai pembangunan Network Infrastructure serta Mobile Client yang akan mendukung teknologi WiMAX.
Intel baru-baru ini juga mengatakan bahwa mereka akan mulai membangun processor dan chipset yang sudah mendukung WiMAX. Intel juga mengumumkan bahwa mereka juga sedang melakukan kerja sama dengan sebuah perusahaan yang bernama Clearwire dalam proyek pengembangan WiMAX.
Tidak hanya itu, WiMAX juga telah dikembangkan ke perangkat mobile yang diprakarsai oleh Motorola sebagai salah satu pionir industri telekomunikasi dunia, setelah beberapa waktu lalu IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) mengesahkan 802.16e sebagai standar yang akan digunakan pada WiMAX mobile, maka bisa dipastikan di masa mendatang WiMAX dapat dinikmati pada perangkat mobile.
Berbeda dengan Prancis dan Finlandia yang memblok frekuensi WiMAX di negara mereka, ini sebenarnya adalah upaya mereka untuk mendongkrak perkembangan UMTS dan HIPERMAN yang notabenenya adalah kompetitor terbesar WiMAX. UMTS dan HIPERMAN dikembangkan oleh negara-negara eropa yang banyak dimotori oleh perusahaan operator ponsel.
Adapula Korea Selatan yang sudah mengembangkan WiMAX dengan cara mereka sendiri. Teknologi ini akan dipersiapkan untuk menyambut era mobile 3G. Mereka menamakan teknologi ini dengan nama WiBRO. Konon pemerintah Korea Selatan menghabiskan dana sebesar US$1 milyar sebagai modal pembangunan teknologi WiBRO. Sungguh sebuah tindakan pintar yang perlu ditiru oleh pemerintah negara-negara asia lainnya, khususnya Indonesia.
Penutup
Berbicara mengenai perkembangan WiMAX di negeri sendiri, Intel sebagai pendukung utama teknologi ini sebenarnya sudah melakukan pengembangan serta pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sebagai contoh, di Aceh sudah ada tiga BTS WiMAX yang sanggup menjangkau 1000 km. Untuk uji coba secara nasional direncanakan akan diadakan pada awal tahun 2006 nanti.
Menurut pihak Intel, persiapan ini sudah mencapai 70% mencakup pemasangan alat dan konfigurasinya. Namun untuk realisasinya, masih menunggu izin dan alokasi frekuensi dari pemerintah.
Semoga saja WiMAX bisa segera dinikmati di Indonesia. Teknologi WiMAX adalah salah satu teknologi terbaru saat ini, alangkah baiknya bila Indonesia bisa ikut serta dalam pengembangannya.
SEJARAH & PERKEMBANGAN KAMERA DIGITAL
Kamera digital adalah teknologi yang terkait langsung dan berkembang dari teknologi yang sama seperti ketika berfungsi untuk merekam gambar pada televisi. Pada tahun 1951, untuk pertama kalinya video tape recorder (VTR) mengambil gambar darikamera televisi, kemudian mengkonversi informasi tersebut menjadi suatu impuls listrik (digital) dan menyimpan informasi tersebut ke dalam tape magnetis.
Bing Crosby Laboratorium (tim peneliti yang didanai oleh seorang insinyur bernama Vrosby dan dipimpin oleh John Mullin) membuat versi awal dari VTR. Pada tahun 1956, teknologi VTR telah disempurnakan (VR1000 yang dibuat oleh Charles P. Ginsburg dan Ampex Corporation) dan umum dipakai oleh industri televisi. Antara televisi/kamera video dan kamera digital yang menggunakan CCD (Charged Couple Device)untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Pada saat itu pula era kamera digitaltelah dimulai dengan sangat pesat.
Pada tahun 1981, Sony memperkenalkan kamera elektronik komersil pertama mereka yang disebut Mavica. Gambar yang direkam ke mini disc dan kemudian dimasukkan ke dalam video reader yang terhubung ke monitor atau televisi warna. Walaupun Mavica belum dapat dikatakankamera digital, itu sebenarnya merupakan modifikasi kamera video yang mengambil foto secara spontan.
Sejak pertengahan tahun 1970-an, Kodak memiliki beberapa penemuan tentang solid-state/kejernihan untuk sensor gambar yaitu mengubah cahaya ke gambar digital untuk penggunaan pada tingkat profesional dan konsumen rumah tangga. Pada tahun 1886, ilmuwan Kodak untuk pertama kalinya di dunia mengenalkan sensor megapixel, dimana sensor ini mampu merekam 1,4 juta pixel yang dapat menghasilkan 5x7 inci foto digital cetak berkualitas baik pada saat itu. Pada tahun 1987, Kodak merilis tujuh produk untuk merekam, menyimpan, memanipulasi, transmisi elektronik, dan mencetak sesuatu seperti gambar suatu objek.
Pada tahun 1990, Kodak mengembangkan sistem foto CD dan mengusulkan pertama kalinya di seluruh dunia untuk menetapkan standar warna digital dalam lingkungan komputer dan peripheral komputer. Pada tahun 1991, Kodak merilis pertama kalinya untuk para profesional, suatu sistem dalam pemotretan yanitu Digital Camera System (DCS), yang bertujuan untuk photo journalist. Kamera tersebut adalah Nikon F-# yang dilengkapi dengan sensor 1.3 Megapixels.
Kamera digital yang pertama untuk tingkat konsumen pasar yang bekerja dengan komputer rumah melalui USB (Unit serial Bus) adalah kamera QuickTake 100 Aplle (17 Februari 1994),kamera Kodak DC40 (28 maret 1995), Casio QV-11 (dengan monitor LCD, akhir 1995), dan Sony Cyber-Shot Digital Still Camera (1996). Namun, kodak memasuki era tersebut dengan agresif kampanye pemasaran untuk memajukan DC40 dan membantu memperkenalkan gagasandigital fotografi kepada masyarakat.
Kinko`s dan Microsoft bekerja sama dengan Kodak Digital untuk membuat gambar digital yang menggunakan software di berbagai tempat kerja dan kios foto, dimana para pelanggan diizinkan untuk memproduksi CD foto, gambar digital, dan kemudian dapat menambahkan ke dokumen komputer mereka. IBM bekerja sama dengan Kodak membaut internet berbasis jaringan pertukaran gambar.
Hewlett-Packard (HP) adalah perusahaan pertama dalam hal membuat warna di produk mereka yaitu Inkjet Printer, sehingga melengkapi sistem pewarnaan untuk gambar yang dicetak darikamera digital. Maka dimulailah perubahan kamera digital dengan bentuk yang baru. Kamera digital seperti kamera konvesional, tersedia model Point-And-Shot dan lensa refleks tunggal digital atau Digital Single Lens Reflector (DSLR).
Point-and-Shoot Camera adalah kamera kecil, murah, dan mudah digunakan, karenakamera tersebut hanya berisi lensa dan built-in flash. Untuk mendapatkan bingkai gambar, kamera tersebut memiliki Liquid Crystal Display (LCD) berbasi viewfinder. Keuntungan dan kerugian dari model Poit-And-Shoot adalah bahwa kamera tersebut dirancang agar memudahkan dalam penggunaan. Walaupun model ini masih memiliki keterbatasan yaitu penggunaan kontrol atas kamera. Beberapa kamera ada yang mengatru fokus dan eksposur secara otomatis.
DSLR Camera adalah kamera dengan model kebalikan dari Point-And_shoot Camera. Kamera DSLR memiliki optical viewfinders, removable lens, external flash, dan kemampuan untuk fikus serta kemampuan untuk menyesuaikan eksposur secara manual bila diperlukan. Ini merupakan pengganti langsung dari kamera yang menggunakan negative film berbasis model lensa refleks tunggal atau Single Lens Reflex (SLR) yang digunakan kebanyakan orang pada zaman dahulu. Untuk alasan ini,kamera DSLR cenderung lebih rumit dan mahal dibandingkan kamera model Point-And-Shoot. Generasi awal model DSLR cenderung lebih mahal dan lebih besar darikamera yang menggunakan negative film. Pada saat ini hal ini tidak lagi terjadi, karenakamera DSLR menjadi lebih murah, ringan, dan lebih kompak sesuai dengan perkembangan zaman, bahkan generasi terbaru dapat menampilkan kualitas gambar
SEJARAH PERKEMBANGAN FOTOGRAFI
Pengetahuan bahwa citra dapat terbentuk pada sebuah permukaan dalam sebuah ruang gelap (CamerA Obscura) diperkirakan berasal dari China kuno.
Tahun 1000
Al Hazen, seorang pelajar berkebangsaan Arab menulis bahwa citra (gambar) dapat dibentuk dari cahaya yang melewati sebuah lubang kecil.
Sekitar 400 tahun kemudian
Leonardo da Vinci, juga menulis mengenai fenomena yang sama. Seandainya tulisan da Vinci dipublikasikan, kemungkinan ia dianggap sebagai penemu prinsip kerja kamera.
Tahun 1558
Battista Delta Porta, dianggap sebagai penemu prinsip kerja kamera melalui buku tentang Camera Obscura yang dipublikasikannya. Kemungkinan karyanya tersebut didasari pada penemuan-penemuan da Vinci.
Awal abad 17
Ilmuwan Italia, Angelo Sala menemukan bahwa bila serbuk perak nitrat dikenai cahaya, warnanya akan berubah menjadi hitam. Bahkan saat itu, dengan komponen kimia tersebut, ia telah berhasil merekam gambar-gambar yang tak bertahan lama. Problem yang belum bisa diatasinya ialah menghentikan proses kimia, setelah gambar-gambar terekam agar permanen.
Tahun 1727
Johann Heinrich Schuize, profesor farmasi dari Universitas di Jerman, juga menemukan hal yang sama pada percobaan yang tak berhubungan dengan fotografi. Ia memastikan bahwa komponen perak nitrat menjadi hitam karena cahaya dan bukan oleh panas.
Sekitar Tahun 1800
Thomas Wedgwood, seorang Inggris, bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra melalui lensa pada camera obscura (sekarang lebih dikenal dengan sebuatan 'Kamera') tetapi hasilnya sangat mengecewakan. Akhirnya ia berkonsentrasi sebagaimana juga Schuize, untuk membuat gambar-gambar negatif (yang kemudian dikenal dengan nama "Fotogram'), pada kulit atau kertas putih yang telah dibubuhi komponen perak dan menggunakan cahaya matahari sebagai penyinaran.
Tahun 1824
Setelah melalui berbagai proses penyempurnaan oleh berbagai orang dengan berbagai jenis pekerjaan dari berbagai negara. Akhirnya pria berkebangsaan Perancis bernama Joseph Nieephore Niepee, seorang lithograpf berhasil membuat gambar permanen pertama yang dapat disebut "FOTO" (tanpa menggunakan kamera), melalui proses yang disebutnya : HELIOGRAVURE (yang proses kerjanya mirip prinsip kerja lithograf) dengan menggunakan sejenis aspal (yang disebutnya Bitumen of Judea) sebagai bahan kimia dasarnya. Kemudian dicobanya menggunakan kamera (Ada sumber yang mengatakan bahwa Niepee sebagai orang pertama yang menggunakan lensa pada camera obscura. Pada masa itu lazimnya camera obscura hanya berlubang kecil), juga bahan kimia lainnya, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan.
Agustus 1827
Setelah saling menyurati beberapa waktu sebelumnya, Niepee berjumpa dengan Louis Daguerre, pria asal Perancil dengan beragam keterampilan (yang juga dikenal sebagai seorang pelukis). Mereka merencanakan bekerjasama untuk menghasilkan foto melalui penggunaan kamera.
Tahun 1829
Niepee secara resmi bekerjasama dengan Daguerre, namun, setelah beberapa lama, Niepee meninggal dunia (tahun 1833).
7 Januari 1839
Dengan bantuan seorang ilmuwan untuk memaparkan secara ilmiah, Daguerre mengumumkan hasil penelitiannya selama ini kepada Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis. Hasil kerjanya yang berupa foto-foto yang permanen itu disebut "DAGUERRETYPE", yang tak dapat diperbanyak / reprint / repro. Saat itu Daguerre telah memiliki foto studio komersil, dan Daguerretype tertua yang diciptakan tahun 1837 hingga kini masih ada.
Juni 1840
Talbot memperkenalkan Calotype, perbaikan dari sistem sebelumnya, juga menghasilkan negatif diatas kerta.
Oktober 1847
Abel Niepee de st.Victor, keponakan Niepee, memperkenalkan penggunaan kaca sebagai base negatif menggantikan kertas.
Januari 1850
Seorang ahli Kimia Inggris, Robert Bingham, memperkenalkan penggunaan Collodion sebagai emulsi foto, yang saat itu cukup populer dengan sebutan "WET-PLATE Fotografi". Setelah berbagai perkembangan dan penyempurnaan, penggunaan roll film mulai dikenal.
Juni 1888
George Eastman, seorang Amerika, menciptkan revolusi fotografi dunia hasil penelitiannya sejak tahun 1877. Ia menjual produk baru dengan merek KODAK berupa sebuah kamera box kecil dan ringan, yang telah berisi roll film (dengan bahan kimi perak Bromida) untuk 100 exposure. Bila seluruh film digunakan, kamera (berisi film) dikirim ke perusahaan Eastman untuk diproses. Setelah itu, kamera dikirimkan kembali dan telah berisi roll film yang baru. Berbeda dengan kamera masa itu yang besar dan kurang praktis, produk baru dari Eastman tersebut memungkinkan siapa saja dapat memotret dengan leluasa.
Hingga kini
Perkembangan fotografi terus mengalami peninggkatan dan berevolusi menjadi film-film digital yang mutakhir tanpa menggunakn roll film, hingga masuk dalam tahap era digital yang dibarengi dengan teknologi pendukung lainnya.
Kamera Digital 3D Terkecil Di Dunia Dari Sony
29 Julai 2010
Sony telah memperkenalkan 2 model kamera digital 3 dimensi (3D) terkecil di dunia iaitu Sony Cyber-short model DSC-TX9 dan DSC-WX5. Model DSC-TX9 dilengkapi dengan 3.5 inci LCD touchscreen dan model DSC-WX5 dilengkapi dengan 2.8 inci skrin LCD. Kedua-dua kamera digital ini mempunyai resolusi 12.2 megapiksel. Kamera ini merakam foto 3D dengan sistem lensa tunggal yang menggunakan 'sweeping motion'. Kedua-dua model ini menawarkan ciri Panorama Sweep 3D yang membolehkan penggunanya mengambil gambar panorama secara 'one press and sweep motion'. Ia juga dapat mengambil video dalam format Full HD. Kedua-dua kamera ini boleh didapati mulai September. .